=>Ditulis Monday, 7 June 2010
Kalau memang ini bisa tercapai dan berjalan dengan ideal dalam artian dana yang 1 Milyar itu memiliki pos-pos pengeluaran yang jelas, di planingkan budgetingnya oleh lembaga konsultan yang kredibel kemudian dijalankan oleh kotraktor yang kredibel juga dan diawasi oleh sebuah lembaga yang berkompeten dan sudah terbukti mumpuni semacam KPK atau apalah namanya maka dana 1 Milyar per Desa ini munkin akan lebih baik dari pada DANA ASPIRASI yang 15 Milyar per anggota DPR. tapi siapa yang mau jamin akan berjalan ideal???
Husss .....
jangan berprasangka buruk dulu, katanya orang Indonesia ga maju-maju karena pada hobi berprasangka buruk, mencela, mengedepankan kritik ,melempar fitnah,dan senang memperlemah diri bangsa, dll dll yang jelek-jelek. Heran juga memang he he he
Mengutip pernyataan Handi Irawan, pendiri Tera Foundation, ciri bangsa yang sulit maju adalah masyarakatnya lebih senang mendahulukan kritik ketimbang memberikan pujian. Sebaliknya, ciri bangsa yang maju adalah masyarakatnya lebih senang mendahulukan pujian ketimbang kritikan. Apa yang kita rasakan pada bangsa ini memang memerlukan perenungan yang lebih dalam. Khususnya tentang dua kata: prestasi dan penghargaan.
Tapi apakah kalau dana 1 Milyar per Desa ini Gol bisa dianggap sebuah Prestasi, entahlah....
Hanyalah Sebuah Coretan .....
mrupakan hasil pembelajaran tentang kehidupan yang dirilis kembali sebagai catatan perjalanan sepanjang hayat
Wednesday, August 11, 2010
Duit rakyat triliunan terancam nguap
=>Ditulis Monday, 7 June 2010
Beginilah hidup di negeri impian, semuanya pada ngimpi termasuk ngimpi mau ngasih uang buat rakyat, terlebih rakyat yang waktu pemilu pada milih mereka, pingin jadi robinhod maybee, he he he lucu juga ya
Ujung-ujungnya karena dinilai berjasa dalam membangun dapil tempat dia terpilih maka tentu saja tahun 2014 berharap kepilih lagi ....udah kebaca he he he
Sayangnya uang yang mau dikasihin itu mau dianggarkan di APBN melalui penyamaran nama Dana Alokasi Daerah Pemilihan atau lebih populer dengan istilah DANA ASPIRASI, Mantabssss, bayangkan 15 Milyar per anggota DPR yang jika dikalikan dengan 550 keseluruhan jumlah anggota dewan maka nilainya sangat fantastis bahkan melebihi 8 triliunan rupiah man.....gila
Bahasanya sih cukup elegan, menjemput bola, jadi mereka mau membuat program sendiri untuk memajukan dapil masing-masing dan bukan programnya dari dapil mereka dan kemudian mereka yang mencari solusinya, entahlah..kita ga tau lagi mana yang benar mana yang salah, sangat bias memang.
Kalaupun emang jadi, kita hanya berharap semoga dana 15 Milyar itu benar-benar sampai kepada rakyat dan tidak disunat, entah nantinya bakal membuat masyarakat jadi produktif atau malah sebaliknya, mereka memang lebih pintar untuk urusan duit, wallahu a'lam
Beginilah hidup di negeri impian, semuanya pada ngimpi termasuk ngimpi mau ngasih uang buat rakyat, terlebih rakyat yang waktu pemilu pada milih mereka, pingin jadi robinhod maybee, he he he lucu juga ya
Ujung-ujungnya karena dinilai berjasa dalam membangun dapil tempat dia terpilih maka tentu saja tahun 2014 berharap kepilih lagi ....udah kebaca he he he
Sayangnya uang yang mau dikasihin itu mau dianggarkan di APBN melalui penyamaran nama Dana Alokasi Daerah Pemilihan atau lebih populer dengan istilah DANA ASPIRASI, Mantabssss, bayangkan 15 Milyar per anggota DPR yang jika dikalikan dengan 550 keseluruhan jumlah anggota dewan maka nilainya sangat fantastis bahkan melebihi 8 triliunan rupiah man.....gila
Bahasanya sih cukup elegan, menjemput bola, jadi mereka mau membuat program sendiri untuk memajukan dapil masing-masing dan bukan programnya dari dapil mereka dan kemudian mereka yang mencari solusinya, entahlah..kita ga tau lagi mana yang benar mana yang salah, sangat bias memang.
Kalaupun emang jadi, kita hanya berharap semoga dana 15 Milyar itu benar-benar sampai kepada rakyat dan tidak disunat, entah nantinya bakal membuat masyarakat jadi produktif atau malah sebaliknya, mereka memang lebih pintar untuk urusan duit, wallahu a'lam
Smua Akan Indah Pada Waktunya
Kadang kita merasa kecewa atas sesuatu yang gagal kita peroleh padahal ibarat kata "rejeki udah di depan mata", tapi jika Allah belum berkehendak maka sekeras apapun usaha kita untuk memperolehnya dan sehebat apapun do'a yang kita panjatkan, niscaya tak akan kita dapatkan sesuatu itu, apa saja bentuknya entah barang, kesempatan untuk menduduki posisi tertentu di tempat kerjaan atau munkin lowongan pekerjaan ditempat lain yang kita idam-idamkan. Pada saat kita gagal memperolehnya pasti kita merasa kecewa, tapi itu sah-sah saja asal tidak terlalu, munkin seorang teman menghibur kita dengan kata-kata "smoga ada hikmahnya dibelakang hari". Namun diantara kita ada yang bisa menerima kata-kata penghibur itu tetapi ada juga yang sebaliknya, karena yang namanya hikmah itu tidak ujug-ujug datang ketika itu tapi biasanya datang sesudahnya entah besok lusa, minggu depan, bulan depan atau bahkan beberapa tahun kedepan baru kita tau hikmahnya.
Memang hidup ini penuh dengan misteri dan sebagai manusia kadang kita gundah memikirkannya, terutama pada saat kita gagal memperoleh sesuatu itu, tapi tidak demikian halnya bagi orang-orang yang beriman. Sesuatu yang terjadi pada saat ini pasti adalah yang terbaik yang diberikan Allah minimal untuk saat ini. Ada cerita seorang teman yang ingin sekali membeli rumah tipe kecil tapi dengan posisi hook yang memiliki tanah yang luas sehingga suatu saat kelak dia bisa membangun rumahnya sesuai dengan seleranya baik model, bentuk dan juga ukurannya. Tetapi apa yang terjadi pada saat dia sudah deal dengan pihak developer (dan sudah memberikan booking fee) untuk membeli rumah yang di idam-idamkannya tsb dan 1 hari sebelum dia memberikan DP untuk pembayaran rumah tsb, tiba-tiba dia mendapat kabar bahwa rumah yang di idam-idamkannya tsb sudah dibeli orang lain yang sudah memberikan DP beberapa hari lebih cepat daripada dia. Teman saya kecewa dan marah pada orang developer tsb dan sebenarnya kalau mau dipanjangin munkin pihak developer bisa kena batunya tuh, tetapi tidak, teman saya tidak memperpanjanganya dengan alasan nanti malah lebih banyak keluar uang (bener juga sih) dan juga dia bilang munkin belum jodoh, semoga ada hikmahnya di kemudian hari dan karena masih kecewa dengan sistem pembelian rumah tadi akhirnya dia putuskan untuk menunda keinginannya untuk memiliki rumah sampai suatu saat nanti ada lagi rumah yang pas di hati dan developernya bukan developer abal-abal.
Satu tahun berselang, ayahnya sakit keras yang menyebabkan dia harus keluar biaya bolak-balik untuk uang transportasi ke luar kota dan sedikit banyak keluar biaya untuk pengobatan yang tidak dicover asuransi. Pada saat itulah dia baru sadar inilah hikmah yang Allah sembunyikan dibalik gagalnya dia membeli rumah yang dia idam-idamkan satu tahun yang lalu, karena boleh jadi kalau dia sudah terlanjur beli rumah tadi munkin uangnnya sudah terkuras habis untuk membayar DP dan juga cicilannya setiap bulannya dan beberapa bulan setelah akhirnya Allah memanggil almarhum ayahnya, dia memperoleh kesempatan unutk promosi sekaligus mutasi ke kota lain yang jauh dari kota tempat dia kerja sebelumnya sekaligus jauh dari lokasi perumahan yang dia idam-idamkan satu tahun yang lalu itu, ini juga mengandung hikmah tersendiri....coba aja kalau dulu udah beli rumah repot lagi kan mau dijual, trs beli rumah lagi di tempat yang lain ......
Namun kini dia sudah memiliki rumah yang jauh lebih baik dari yang dulu gagal dia miliki baik dari segi ukuran banguan, tanah, lokasi dan terlebih dekat dengan tempat kerjaanya sekarang yang merupakan harapan semua orang agar tidak tercebak macet, telat ke tempat kerja dll dll. Itulah sepenggal kisah yang cukup menarik untuk kita petik bersama hikmahnya, memang benar kata seorang teman "smua akan indah pada waktunya".
Memang hidup ini penuh dengan misteri dan sebagai manusia kadang kita gundah memikirkannya, terutama pada saat kita gagal memperoleh sesuatu itu, tapi tidak demikian halnya bagi orang-orang yang beriman. Sesuatu yang terjadi pada saat ini pasti adalah yang terbaik yang diberikan Allah minimal untuk saat ini. Ada cerita seorang teman yang ingin sekali membeli rumah tipe kecil tapi dengan posisi hook yang memiliki tanah yang luas sehingga suatu saat kelak dia bisa membangun rumahnya sesuai dengan seleranya baik model, bentuk dan juga ukurannya. Tetapi apa yang terjadi pada saat dia sudah deal dengan pihak developer (dan sudah memberikan booking fee) untuk membeli rumah yang di idam-idamkannya tsb dan 1 hari sebelum dia memberikan DP untuk pembayaran rumah tsb, tiba-tiba dia mendapat kabar bahwa rumah yang di idam-idamkannya tsb sudah dibeli orang lain yang sudah memberikan DP beberapa hari lebih cepat daripada dia. Teman saya kecewa dan marah pada orang developer tsb dan sebenarnya kalau mau dipanjangin munkin pihak developer bisa kena batunya tuh, tetapi tidak, teman saya tidak memperpanjanganya dengan alasan nanti malah lebih banyak keluar uang (bener juga sih) dan juga dia bilang munkin belum jodoh, semoga ada hikmahnya di kemudian hari dan karena masih kecewa dengan sistem pembelian rumah tadi akhirnya dia putuskan untuk menunda keinginannya untuk memiliki rumah sampai suatu saat nanti ada lagi rumah yang pas di hati dan developernya bukan developer abal-abal.
Satu tahun berselang, ayahnya sakit keras yang menyebabkan dia harus keluar biaya bolak-balik untuk uang transportasi ke luar kota dan sedikit banyak keluar biaya untuk pengobatan yang tidak dicover asuransi. Pada saat itulah dia baru sadar inilah hikmah yang Allah sembunyikan dibalik gagalnya dia membeli rumah yang dia idam-idamkan satu tahun yang lalu, karena boleh jadi kalau dia sudah terlanjur beli rumah tadi munkin uangnnya sudah terkuras habis untuk membayar DP dan juga cicilannya setiap bulannya dan beberapa bulan setelah akhirnya Allah memanggil almarhum ayahnya, dia memperoleh kesempatan unutk promosi sekaligus mutasi ke kota lain yang jauh dari kota tempat dia kerja sebelumnya sekaligus jauh dari lokasi perumahan yang dia idam-idamkan satu tahun yang lalu itu, ini juga mengandung hikmah tersendiri....coba aja kalau dulu udah beli rumah repot lagi kan mau dijual, trs beli rumah lagi di tempat yang lain ......
Namun kini dia sudah memiliki rumah yang jauh lebih baik dari yang dulu gagal dia miliki baik dari segi ukuran banguan, tanah, lokasi dan terlebih dekat dengan tempat kerjaanya sekarang yang merupakan harapan semua orang agar tidak tercebak macet, telat ke tempat kerja dll dll. Itulah sepenggal kisah yang cukup menarik untuk kita petik bersama hikmahnya, memang benar kata seorang teman "smua akan indah pada waktunya".
Subscribe to:
Posts (Atom)